Falsafah
Persaudaraan Setia Hati Terate (PSHT) – Dalam menjalani hidup setiap manusia
memilki filosofi yang di pegang teguh. Falsafah atau filosofi merupakan
anggapa, gagasan, sikap batin yang paling dasar dan dimiliki setiap orang dalam
mengarungi samudra kehidupan. Falsafah biasanya di temukan sendiri ketik
manusia mencoba mendalami makna hidup. Hal ini disebabkan falsafah sendiri
memiliki makna dan pesan tersirat yang sangat dalam dan bermakna. Falsafah juga
di ajarkan dari satu manusia ke manusia lain, dari satu kelompok ke anggota di
dalamnya.Ini bertujuan untuk mendidik manusia tersebut untuk meresapi dan
mengerti makna dari kehidupan yang fana ini. Dengan meresapi makna dari
falsafah manusia berharap akan menjadi pribadi yang memili budi pekerti yang
luhur.
Persaudaraan
Setia Hati Terate merupakan Organisasi yang besar dan memiliki tujuan yang
mulia yaitu “Mendidik Manusia Agar Menjadi Manusia yang Memiliki Budi Pekerti
Luhur Tahu Benar dan Salah”. PSHT juga memiliki banyak falsafah hidup yang
dapat dijadikan renungan serta referensi hidup. Berikut ini 31 Falsafah
Persaudaraan Setia Hati Terate :
1. Sephiro Gedhening Sengsoro Yen Tinompo Amung Dadi
Cobo
Memiliki arti dan makna sebesar apapun penderitaan apabila
diterima dengan hati yang ikhlas maka hanya akan menjadi cobaan semata.
2. Olo Tanpo Rupo Yen Tumandhang Amung Sedelok
Pesan ini bermakna untuk setiap rasa kesusahan, keburukan,
serta masalah-masalah apabila dijalani dengan berlapang dada maka kemudian terasa
sebentar saja
3. Tega Larane,
Ora Tego Patine
Memiliki makna bahwa Manusia SH Terate itu berani untuk
menyakiti seseorang namun hanya kalau dengan niat untuk memperbaiki bukan
merusak.
4. Suro Diro Joyo Diningrat
Lebur Dening Pangastuti
Memiliki arti dan makna bahwa segala kesempurnaan hidup
apapu itu ( Kesaktian, Kepandaian,
Kejayaan, dan Kekayaan ) dapat diluluhkan dengan budi pekerti nan luhur.
5. Satria Ingkang Pilih
Tanding
Yaitu Kestria yang hanya mau melawan orang yang mampu
menghadapinya, bukan orang yang lebih lemah daripadanya.
6.Ngluruk Tanpo Bolo, Menang
Tanpo Ngasorake
Memiliki makna berani tanpa harus ada kawan dan dapat menang
tanpa harus merendahkan lawan.
7. Datan Serik Lamun
Ketaman, Datan Susah Lamun Kelangan
Maksudnya adalah tidak perlu merasa sakit hati jika musibah menimpa dirinya dan
jangan bersusah jika kehilangan sesuatu.
8. Ojo Seneng Gawe Susahe
Liyan, Opo Alane Gawe Seneng Liyan
Maksudnya adalah jangan
suka membuat orang lain bersusah dan tiada buruknya membuat bahagia orang lain.
9. Ojo Waton Ngomong Ning
Yen Ngomong Sing Gawe Waton
Maksudnya Yaitu jangan cuma bisa bicara, namun bila bicara harus bisa
dibuktikan.
10. Ojo Rumongso Biso Ning
Sing Biso Rumungso
Maksudnya yaitu janganlah
merasa paling bisa namun sadar diri atas apa yang dapat dilakukan
orang-orang
disekitar kita.
11. Ngunduh Wohing Pakarthi
artinya adalah siapa yang berbuat pasti akan menerima hasil
perbuatanya.
12. Jer Basuki Mawa Beya
artinya adalah Sebuah
kesuksesan dibutuhkan suatu pengorbanan.
13. Budhi Dayane Manugso Tan
Keno Ngluwihi Kodrate Sing Maha Kuwoso
artinya Sebaik-baiknya, sekuat-kuatnya manusia itu, tidak
akan mampu melebihi takdir Tuhan Yang Maha Esa.
14. Memayu Hayuning Bawana,
Ambrasta dur Hangkara
Yaitu memili makna Manusia hidup di dunia haruslah
mengusahakan dan berusahauntuk keselamatan, kebahagiaan dan kesejahteraan;
serta memberantas sifat angkara murka, serakah dan tamak yang ada pada diri.
15. Sepiro duwurmu ngudi
kawruh, sepiro jeromu ngangsu ngilmu, sepiro akehe guru ngajimu tembe mburine
mung arep ketemu marang sejatine awake dewe
Bermakna
: Tidak peduli seberapa tinggi orang mencari pengetahuan, seberapa dalam orang
menuntut ilmu, seberapa banyaknya guru yang mengajar, akhirnya tergantung pada
diri sendiri.
16. Sopo sing wus biso nemoake
sedulur batine kakang kawah adi ari-ari papat kiblat lima pancer, sejatine wus
nemu guru sejatine
17. Sekti tanpo
aji digdoyo tanpo guru
Maknanya adalah : Sudah sakti tanpa ‘pegangan’ / maksudnya tanpa
jimat, aji-aji, ilmu kebatinan – dan sudah hebat tanpa berguru.
18. Kridhaning ati ora bisa
mbedhah kuthaning pesthi
Maknanya : Gejolak
jiwa tidak bisa meruba kepatian.
19. Amemangun karyenak
tyasing sesama
Maknanyaialah Membuat
enaknya perasaan orang lain.
20. Sukeng tyas yen den hita
Maknanya adalah Suka/bersedia menerima nasihat, kritik,
teguran.
21. Aja Adigang, Adigung,
Adiguna
Maknanya Jangan sok kuasa, sok besar, sok sakti.
22. Aja Milik Barang Kang Melok,
Aja Mangro Mundak Kendo
Maknanya Jangan tergoda akan hal-hal yang terlihat mewah,
cantik, elok; Jangan berfikir mendua agar niat dan semangat tidak memudar.
23. Sing Resik Uripe Bakal
Mulya
Maknanya Siapa yang bersih hidupnya akan mulia.
24. Aja Kuminter Mundak
Keblinger, Aja Cidra Mundak Cilaka, Sing Was-was Tiwas
Maknanya Jangan merasa paling pandai supaya tidak salah arah;Jangan
senang berbuat curang supaya tidak celaka; dan Barang siapa yang ragu-ragu akan
binasa atau merugi.
25. Aja Ketungkul Marang
Kalungguhan, Kadonyan lan Kemareman
Maknanya Janganlah terobsesi atau terkungkung oleh keinginan
untuk memperoleh kedudukan, kebendaan dan kepuasan duniawi.
26. Aja Gumunan, Aja Getunan,
Aja Kagetan, Aja Aleman
Makna dan masudnya adalah Jangan
gampang terheran-heran; Jangan gampang menyesal; Jangan gampang terkejut-kejut;
Jangan gampang kolokan atau manja.
27. Sepi ing Pamrih Rame ing
Gawe, Banter tan Mbancangi, Dhuwur tan Ngungkuli
Maknanya Bekerja keras dan bersemangat tanpa pamrih; Cepat
tanpa harus mendahului; Tinggi tanpa harus melebihi.
28.Datan Serik Lamun Ketaman, Datan Susah
Lamun Kelangan
Maknanya Jangan mudah sakit hati kalau musibah menimpa diri;
Jangan sedih kalau kehilangan sesuatu.
29. Ngluruk Tanpa Bala,
Menang Tanpa Ngasorake, Sekti Tanpa Aji-Aji, Sugih Tanpa Bandha
Maknanya Berjuang tak perlu membawa massa; Menang dan
berjaya tak perlu mempermalukan serta merendahkan; Berwibawa tak perlu dari
kekuasaan, kekuatan; kekayaan atau keturunan; Kaya tak perlu didasari
kebendaan.
30. Urip Iku Urup
Maknanya Hidup itu Nyala, Hidup itu hendaknya memberi
manfaat bagi orang lain disekitar kita, semakin besar manfaat yang bisa kita
berikan tentu akan lebih baik, tapi sekecil apapun manfaat yang dapat kita
berikan, jangan sampai kita menjadi orang yang meresahkan masyarakat.
31. Sak Apik-apike Wong Yen
Aweh Pitulung Kanthi Cara Dedhemitan
Maknanya adalah sebaik-baik manusia adalah orang yang
memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi
Tag :
TENTANG PSHT